Semua
Karena Jilbab
Pagi sudah datang, jam weker Nina
menunjukan pukul 04.00. Waktunya untuk sholat Subuh. Seperti biasanya pukul
05.30 dia sudah memulai aktivitasnya, mulai dari mandi dan sarapan lalu berangkat
sekolah. Saat di perjalanan, Nina ingat pembicaraannya tadi saat sarapan denag
ibunya tentang ajakan ibunya agar Nina mau memakai jilbab. Nina memang belum
mau memakai jilbab padahal dia sudah SMP. Tidak seperti Santi sahabatnya yang
dari kecil sudah memakai jilbab.
Saat sampai di
sekolah, ternyata sudah bel. Nina langsung berlari ke kelasnya karena sebentar
lagi jam pertama dimulai. Kebetulan, hari itu Nina ada pelajaran olahraga, dan
hari itu sangat panas. Akhirnya jam olahraga pun selesai, “San, memangnya kamu
gak kepanasan?”,Tanya Nina, sambil kipas-kipas. “Gak kok, makanya kamu pakai
jilbab biar gak kepanasan”, Balas Santi. “Kok bisa?”, Nina bertanya lagi. “Ya
bisa, kalau kamu pakai jilbab, kamu gak bakal kepanasan, kulit juga rambut kamu
terlindungi dari sinar matahari. Jadi gak bakal hitam dan memerah. Terus,
memakai jilbab juga menutupi aurat”, Jelas Santi. “Owh, gitu ya? Ya nanti Insya
Allah aku pakai jilbab.”, Jawab Nia sambil menimbang-nimbang.
Setelah sampai
di rumah, Nina menceritakan kejadian tadi pada ibu dan kakaknya. “Bu, besok
Nina mau pakai jilbab ya?”, Tanya Nina. Ibu dan kakaknya heran, Nina bisa
berubah pikiran hanya dengan sehari, padahal dari dulu Nina sudah dibujuk ibu
dan kakaknya, tapi tidak mau. Tetapi mereka bersyukur karena akhirnya Nina mau
pakai jilbab. Setelah 1 bulan Nina memakai jilbab, dia merasakan apa yang
dibilang Santi itu benar. Dan dia menemukan sisi lain dirinya dibalik jilbab
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar