Jumat, 18 Mei 2012


Semua Karena Jilbab
            Pagi sudah datang, jam weker Nina menunjukan pukul 04.00. Waktunya untuk sholat Subuh. Seperti biasanya pukul 05.30 dia sudah memulai aktivitasnya, mulai dari mandi dan sarapan lalu berangkat sekolah. Saat di perjalanan, Nina ingat pembicaraannya tadi saat sarapan denag ibunya tentang ajakan ibunya agar Nina mau memakai jilbab. Nina memang belum mau memakai jilbab padahal dia sudah SMP. Tidak seperti Santi sahabatnya yang dari kecil sudah memakai jilbab.
          Saat sampai di sekolah, ternyata sudah bel. Nina langsung berlari ke kelasnya karena sebentar lagi jam pertama dimulai. Kebetulan, hari itu Nina ada pelajaran olahraga, dan hari itu sangat panas. Akhirnya jam olahraga pun selesai, “San, memangnya kamu gak kepanasan?”,Tanya Nina, sambil kipas-kipas. “Gak kok, makanya kamu pakai jilbab biar gak kepanasan”, Balas Santi. “Kok bisa?”, Nina bertanya lagi. “Ya bisa, kalau kamu pakai jilbab, kamu gak bakal kepanasan, kulit juga rambut kamu terlindungi dari sinar matahari. Jadi gak bakal hitam dan memerah. Terus, memakai jilbab juga menutupi aurat”, Jelas Santi. “Owh, gitu ya? Ya nanti Insya Allah aku pakai jilbab.”, Jawab Nia sambil menimbang-nimbang.
          Setelah sampai di rumah, Nina menceritakan kejadian tadi pada ibu dan kakaknya. “Bu, besok Nina mau pakai jilbab ya?”, Tanya Nina. Ibu dan kakaknya heran, Nina bisa berubah pikiran hanya dengan sehari, padahal dari dulu Nina sudah dibujuk ibu dan kakaknya, tapi tidak mau. Tetapi mereka bersyukur karena akhirnya Nina mau pakai jilbab. Setelah 1 bulan Nina memakai jilbab, dia merasakan apa yang dibilang Santi itu benar. Dan dia menemukan sisi lain dirinya dibalik jilbab itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar